Mengenal Attarasa, Tradisi Suku Konjo yang Mulai Pudar

TANGSEL, Spot19 Di daerah pegunungan dan pesisir Sulawesi Selatan tinggallah masyarakat suku yang unik, yaitu Suku Konjo. Masyarakat Konjo di pesisir berada di daerah sekitar Bonto Bahari, Bonto Tiro, Herlang dan Kajang. Daerah ini berada tepat di bagian timur Kabupaten Bulukumba di Sulawesi Selatan. Sedangkan untuk masyarakat Suku Konjo yang mendiami pegunungan berada di sekitar Desa Parigi ke arah timur Gowa.

Baca juga: 5 Cara Unik Menikmati Travelling yang Perlu Dicoba

Lalu juga di sebelah barat Sinjai, bagian timur – timur laut Kabupaten Maros di sekitar daerah Camba, perbatasan selatan Kabupaten Bone sekitar Bontocani. Juga di bagian utara pegunungan Kabupaten Bantaeng. Secara umum, masyarakat hanya mengenal Suku Konjo hanya berada di Kabupaten Bulukumba. Kelompok masyarakat Suku Konjo memiliki ciri khas berpakaian serba hitam dengan beberapa tradisi yang unik.

Baca juga: Inilah 5 Sungai Paling Bersih di Dunia

Attarasa

Ilustrasi gigi yang rapi dan terawat. Pict by Pinterest
Ilustrasi gigi yang rapi dan terawat. Pict by Pinterest

Salah satu tradisi unik Suku Konjo adalah Attarasa, yaitu tradisi meratakan gigi dengan menggunakan alat khusus yang biasanya terbuat dari batu. Upacara adat ini diselenggarakan untuk anak laki-laki dan juga perempuan. Tradisi turun temurun yang merupakan uparaca adat dari Suku Konjo ini dilaksanakan ketika anak mereka sudah mencapai usia baligh. Tradisi ini seringkali diadakan dengan meriah hingga sampai menghias rumah menggunakan hala suji (hiasan pernikahan). Tujuan dari upacara ini adalah untuk memperindah tampilan gigi seorang anak yang telah mencapai usia baligh atau dianggap dewasa.

Baca juga: 5 Kucing Ras Unggulan dan Menggemaskan

Adapun prosesi dari tradisi Attarasa ini adalah seorang anak akan duduk diatas ranjang ditemani oleh ayahnya. Kemudian akan dibacakan Basmallah oleh guru, setelah itu digosoklah gigi anak tersebut menggunakan alat khusus yang terbuat dari batu. Tradisi Attarasa ini masih dapat sobat jumpai di Bulukumba Timur. Hanya saja saat ini, tradisi Attarasa ini sudah mulai ditinggalkan oleh beberapa masyarakat. Alasan yang dikemukakan adalah kegiatan ini dianggap kontradiktif dengan ajaran dalam agama Islam. Kemudian juga kenapa tradisi ini sudah jarang ditemui adalah karena guru yang melaksanakan tradisi ini sudah mulai berkurang jumlahnya. Hal ini dikarenakan kurangnya minat masyarakat untuk mengambil peran sebagai guru tersebut. Inilah sekilas informasi tentang Attarasa tradisi Suku Konjo yang sudah mulai pudar

 

 

**Editor: Ed Ward

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *