TANGSEL, Spot19 – Alam memang terbukti menyediakan segala kebutuhan hidup manusia.
Prof Dr Irma Isnafia Arief, SPt, Msi yang juga seorang Guru Besar Tetap Fakultas Peternakan IPB meneliti bahwa Yogurt Probiotik Rosella memiliki manfaat sebagai minuman antikanker dan antidiabetes.
Bakteri Asam Laktat dapat dimanfaatkan dan dikembangkan menjadi produk pangan fungsional sebagai probiotik.
Baca juga: Hasil Riset! Alga Cokelat Dapat Meningkatkan Imun
Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang dapat memberikan manfaat kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup.
Prof Irma memanfaatkan BAL sebagai bahan untuk membuat Yogurt Probiotik. Yang unik dari yoghurt ini adalah dapat mencegah kanker serviks.
“Beberapa probiotik menunjukkan aktivitas antikanker dengan memproduksi metabolit antikanker,” demikian Prof Irma menjelaskan.
Baca juga: Tahukah Anda Jika Selama Ini Salah Dalam Memakan Buah-Buahan
Dalam proses penelitiannya, Prof Irma menggunakan sel HeLa (Epitheloid Carcinoma serviks), sedangkan strain probiotik yang diuji adalah L. Plantarum IIA-1A5 dan L. acidophillus IIA-2B4.
Setelah dilakukan pengamatan kemampuan penghambatan terhadap sel HeLa, probiotik L. acidophillus IIA-2B4 menghasilkan potensi terbaik dalam menghambat proliferasi sel HeLa sebesar 76,16 persen.
Hasil penelitian ini didukung oleh pengamatan mikroskopis morfologi sel yang menunjukkan bahwa dengan mengonsumsi probiotik L. acidophillus IIA-2B4 akan mempengaruhi metabolisme dan morfologi sel kanker sehingga tidak dapat berfungsi secara sempurna.
Baca juga: 17 Tips Sehat Tanpa Harus Diet Ketat
Melihat potensi yang dihasilkan L. acidophillus IIA-2B4, Prof Irma melanjutkan studinya dengan menemukan Yogurt Probiotik Rosella.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terbukti yoghurt rosella susu kambing dengan L. acidophillus IIA-2B4 berpotensi sebagai antihipertensi dan antimikroba.
Dan dari penelitian lain menunjukkan bahwa yoghurt probiotik rosella juga dapat digunakan sebagai agen antidiabetes dan antihipokolesterol, juga memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.
Yoghurt ini juga dapat menghambat -glukosidase atau menghambat penyerapan glukosa dengan menghambat glukosidase, yang mengkatalisis karbohidrat menjadi glukosa di saluran pencernaan.
Yoghurt ini dapat menghambat aktivitas enzim sebesar 36,7 persen.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, Prof Irma menyimpulkan bahwa yoghurt ini berpotensi memberikan manfaat lebih bagi kesehatan masyarakat.
Yoghurt ini telah dikomersialkan dan diproduksi oleh unit usaha akademik Fakultas Peternakan IPB. Yogurt ini dapat disimpan selama 15 hari dalam suhu dingin.
Produk ini juga telah memiliki sertifikat MD oleh Badan Ketahanan Obat dan Makanan (BPOM) sejak tahun 2016 dan nomor registrasi paten: ID P00201811136.
Prof Irma juga memanfaatkan potensi probiotik L. acidophillus IIA-2B4 menjadi pangan fungsional lainnya selain yogurt.
Contohnya adalah sosis fermentasi probiotik yang aman dan baik untuk kesehatan konsumen.
Konsumen tidak perlu khawatir ketika mengonsumsi sosis ini kadar kolesterolnya akan meningkat karena asam lemak tak jenuhnya lebih rendah dibandingkan sosis lainnya.
Kolesterol merupakan salah satu faktor penyakit kardiovaskular
Metode produksi sosis fermentasi probiotik ini juga telah mendapatkan nomor registrasi paten: ID P00201607662.