TEGAL, Spot19 – Masyarakat perikanan mendapatkan materi mengenai biokonversi sampah organik, pengenalan maggot, pengenalan bahan baku (media) dalam budidaya maggot. Termasuk budidaya Black Soldier Fly (BSF), produksi maggot, dan aplikasi maggot sebagai pakan.
“Maggot dapat diproduksi dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan, budidayanya mudah dan pakan yang digunakan sangat bersahabat, yaitu dengan memanfaatkan sampah organik,” ungkap Kusdiantoro, Plt. Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM).
Melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomi dalam kegiatan budidaya perikanan. Selain itu, produksi maggot memegang prinsip zero waste (tanpa limbah) yang baik untuk pengelolaan lingkungan.
Sebagaimana diketahui, pakan merupakan komponen biaya tertinggi dalam kegiatan budidaya perikanan. Tantangan terbesarnya yakni penyediaan bahan baku pembuatan pakan yang memiliki kadar gizi dan protein tinggi. Tepung ikan untuk pembuatan pakan ikan, sebagian besar didapat melalui impor, sehingga harga cenderung tinggi dan menyulitkan pembudidaya.
Kepala Puslatluh Kelautan dan Perikanan, Lilly Aprilya Pregiwati menyampaikan, maggot yang merupakan larva lalat BSF ini adalah salah satu bahan solusi pakan alternatif yang cukup murah. Sehingga maggot dapat dimanfaatkan sebagai pakan ikan alternatif yang mengandung protein cukup tinggi.
“Kandungan protein dalam larva BSF ini mencapai 41 sampai 42%, cukup setara dengan kandungan protein pada pakan ikan pabrikan yang berkisar antara 20 hingga 45%,” ujarnya. Selain itu, maggot juga mengandung kalsium, fosfor dan nutrisi lainnya yang baik bagi pertumbuhan ikan.
Maggot ini dapat diproduksi memanfaatkan sampah organik di Tempat Pembuangan Sampah. Sehingga, Black Soldier Fly atau tentara lalat ini mengurangi volume sampah buah dan sayuran yang dibuang. Meski demikian, BSF tidak menulari bakteri, penyakit, atau kuman terhadap manusia.
Waktu membudidaya maggot juga terbilang cepat yakni sekitar 17 hari untuk memproduksi dari telur hingga jadi pakan. Sekitar 1 kilogram sampah organik dapat dihabiskan oleh 10.000 maggot hanya dalam waktu 24 jam.
100 Peserta diberikan materi pelatihan pembuatan pakan yang diselenggarakan Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP). Mereka dilatih memproduksi maggot sebagai pakan guna mendukung kegiatan budidaya perikanan di Temanggung, Jawa Tengah pada 23-24 November 2021.
**Editor: Ed Ward