TANGSEL, Spot19 – Sebagian masyarakat kita cenderung berbangga dengan produk luar negeri, padahal beberapa produk lokal sudah menembus pasar internasional. Mungkin banyak dari kita yang tidak menyangka bahwa merk-merk terkenal yang kita gunakan itu sebenarnya adalah merk lokal. Disamping karena kualitasnya yang juara, tentunya karena nama merk-nya yang berbau luar negeri.
Baca juga: Wow! Ternyata Ada 5 Hewan Purba Yang Masih Hidup di Indonesia
Berikut 6 merk produk lokal yang menembus pasar internasional.
1. Indomie
Indomie adalah sebuah merek mi instan yang diproduksi oleh pabrik Indofood CBP, yang merupakan anak perusahaan Indofood Indonesia. Indofood sendiri adalah produsen mi instan terbesar di dunia yang memiliki 16 pabrik dengan kapasitas produksi 15 miliar paket Indomie pertahun. Apakah sobat tahu ternyata kepanjangan dari Indomie itu adalah Indonesia Mie? Indomie telah diekspor ke 60 lebih negara di dunia, seperti Australia, Timor Leste, Papua Nugini, Irak, Hong Kong, Yordania, Arab Saudi, Amerika Serikat, Taiwan, Selandia Baru, juga Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia. Di luar pabrik utamanya di Indonesia, Indomie juga memiliki pabrik di Nigeria yang telah beroperasi sejak tahun 1995. Pabrik ini merupakan pabrik pembuatan mi instan terbesar di Afrika.
Baca juga: 5 Pantai Eksotis Yang Tersembunyi di Gunung Kidul
2. Tolak Angin
Tolak Angin merupakan obat herbal asli Indonesia untuk meredakan masuk angin, perut mual, tenggorokan kering dan badan terasa dingin. Tolak Angin dibuat pertama kali pada tahun 1930 oleh pendiri Sido Muncul yaitu Ibu Rahmat Sulistyo. Bahan utama Tolak Angin adalah dari tumbuh-tumbuhan herbal ditambah madu serta ramuan lainnya. Yang paling diingat masyarakat dari Tolak Angin adalah jargonnya: orang pintar minum Tolak Angin. Tolak Angin saat ini tersedia dalam 2 Varian yaitu Tolak Angin Flu Dan Tolak Angin Anak.
Baca juga: 10 Rekomendasi Coffee Shop Sekitar Ciputat dan Pamulang
3. Greenfield
Greenfields saat ini merupakan perusahaan susu terbesar di kawasan Asia Tenggara dan Indonesia. Greenfields memiliki 2 lokasi peternakan di daerah Blitar dan Malang, serta pabrik pengolahan di lokasi yang berdekatan. Cerita dimulai tahun 1997 dimana saat itu Greenfields ingin membuat perbedaan dengan kesegaran dan kualitas persembahannya. Hasil peternakan Greenfields ini diproduksi dan diolah dengan cermat dan teliti dengan standar mutu tinggi. Hal ini dillakukan demi mendapatkan cita rasa khas Greenfields yang sudah terkenal dan digemari di kawasan Asia Tenggara. Greenfields adalah merek asli Indonesia yang sangat dicintai oleh keluarga di Indonesia, Singapura, Malaysia, Hong Kong, Brunei, Filipina dan juga negara lainnya.
4. Polygon
Polygon adalah merk sepeda yang diproduksi oleh PT Insera Sena, sebuah perusahaan sepeda Indonesia yang berbasis di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Polygon Bikes berdiri tahun 1989 dan memproduksi sepeda dengan menjalankan beberapa pabrik di berbagai tempat di Indonesia. Memiliki visi yang kuat untuk menjadi brand global yang terus mengedepankan inovasi, otentik, dan berkualitas. Hingga saat ini, Polygon Bikes telah terdistribusi ke 500 outlet yang tersebar hingga 33 negara di dunia.
5. Equil
6. KYT
KYT lahir terinspirasi dari pendirinya bapak Eddy Tedjakusuma sebagai proyek ide balap. PT. Tara grup yang telah dibangunnya sejak 1980 telah berhasil menjadi salah satu produsen helm terbesar didunia. Ide menciptakan merk yang menyiratkan DNA Racing dimulai tahun 1998 dengan fokus memproduksi helm dengan kualitas dan atribut balap motorsport. Akhirnya terciptalah KYT, helm dengan kualitas premium yang cocok untuk penggunaan harian sampai balap profesional. Pembalap MotoGP Andrea Iannone dan Xavier Simeon di Moto 2 turut serta memberikan masukan terhadap pengembangan helm KYT ini.
**Editor: Ed Ward