TANGSEL, Spot19 – Sobat pasti pernah dengar dan mungkin pernah ke Pasar Tanah Abang, Pasar Senen, Pasar Jatinegara, Pasar Glodok dan Pasar Baru.
Tetapi apakah sobat juga tahu sejarah bagaimana pasar-pasar yang terkenal ini dahulunya dibangun?
Yuk kita ulas sedikit sejarah berdirinya 5 pasar tertua di Jakarta.
- Pasar Senen
Pasar Senen adalah pasar paling tua di Jakarta.
Dinamakan Pasar Senen karena pedagangan disini dulunya hanya berlangsung di hari Senin dan mayoritas pedagangnya adalah masyarakat etnis Tionghoa.
Seiring perjalanan waktu pasar ini berubah Namanya menjadi Vinck passer (sesuai nama arsitek dalam pembangunannya yaitu Yustinus Vinck).
Pasar ini mulai dibangun tanggal 30 Agustus 1733, di kawasan yang dulunya dinamakan Weltevreden.
Meskipun awalnya pasar ini dibuka hanya pada hari Senin, namun pada tahun 1766, pasar yang ramai dikunjungi ini akhirnya dibuka juga di hari lain.
Pasar Senen menjadi salah satu pasar tertua di Jakarta.
Baca juga: Tempat Wisata Warga Jakarta
- Pasar Tanah Abang
Pasar tertua di Jakarta berikutnya adalah Pasar Tanah abang.
Pasar Tanah Abang lokasinya masuk wilayah Kodya Jakarta Pusat.
Pasar ini sudah ada bahkan saat pasukan Mataram datang ke Batavia untuk menyerang VOC pada tahun 1628.
Para pasukan Mataram melihat adanya pasar di sekitar bukit yang tanahnya berwarna merah.
Karena hal itulah mungkin pasar ini dinamakan Pasar Tanah Abang.
Pasar Tanah Abang atau Pasar Sabtu dibangun oleh Yustinus Vinck yang juga membangun Pasar Senen, pada 30 Agustus 1735.
Yustinus Vinck mendirikan Pasar Tanah Abang seizin Gubernur Jenderal Abraham Patramini.
Izin yang diberikan adalah Pasar Tanah Abang diperuntukkan berdagang tekstil serta barang kelontong dan hanya buka setiap hari Sabtu.
Pasar ini lalu berkembang dan mampu bersaing dengan Pasar Senen (Weltervreden) yang sudah lebih dulu dibuka.
Baca juga: 17 Program Studi S1 Dengan Akreditasi Unggul di Jakarta
- Pasar Jatinegara
Pasar Jatinegara adalah sebuah pasar yang berada di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur.
Berlokasi dekat Pusat Grosir Jatinegara, SMP Negeri 14 Jakarta dan Stasiun Jatinegara.
Di masa penjajahan Belanda, Jatinegara adalah pusat dari pemerintahan dari sebuah kabupaten yang dikenal sebagai Meester Cornelis.
Kabupaten Jatinegara saat itu meliputi wilayah Bekasi, Cikarang, Matraman, Tebet, Kramat Jati, Pancoran dan Kebayoran.
Dulunya daerah ini di lalui oleh Trem Batavia. Pasar yang ada dekat stasiun Jatinegara disebut juga Pasar Kamis karena dahulu hanya buka setiap hari kamis.
Mester Passer (Pasar Mester) adalah nama pasar Jatinegara jaman dahulu.
Nama ini masih digunakan oleh masyarakat untuk menyebut Pasar Jatinegara sampai sekarang.
Nama Meester Cornelis diganti menjadi Jatinegara pada masa pendudukan Jepang sekitar tahun 1942.
- Pasar Baru
Pasar Baru (Passer Baroe) adalah kawasan niaga yang berpusat di Jalan Pasar Baru, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Pusat perbelanjaan ini didirikan tahun 1820, dan merupakan pusat perbelanjaan tertua di ibukota.
Mereka yang berbelanja di Passer Baroe adalah orang Belanda yang tinggal di Rijswijk (sekarang Jalan Veteran).
Toko-toko di Passer Baroe didirikan menggunakan gaya arsitektur Tiongkok dan Eropa.
Di antara toko jaman dulu yang masih bertahan sampai sekarang adalah Apotek Kimia Farma, toko Lee Ie Seng, toko perabot rumah tangga Melati, toko jam Tjung-Tjung, dan toko kacamata Seis (Tjun Lie).
Penjahit jas juga sudah ada sejak dulu diantaranya, Isardas, Hariom, dan Gehimal, dan para wanita biasanya berbelanja di toko kain Bombay dan Lilaram.
Toko-toko besar yang dulunya pernah ada di Pasar Baru ini antaranya Toko Europa dan Toko de Zon.
Perusahaan ritel besar Matahari Putra Prima juga mulai mendirikan bisnisnya di Pasar Baru pada tahun 1958.
- Pasar Glodok
Sejak jaman Hindia Belanda, daerah ini dikenal sebagai daerah Pecinan terbesar di Batavia.
Karena mayoritas warga Glodok merupakan warga keturunan Tionghoa.
Kata Glodok awalnya adalah Bahasa Sunda “Golodog”. Golodog artinya pintu masuk rumah, sebab Sunda Kalapa (Jakarta) merupakan pintu masuk ke kerajaan Sunda.
Sebelum dikuasai oleh Belanda yang membawa para pekerja dari berbagai daerah dan menjadi Betawi atau Batavia, Sunda Kelapa telah dihuni oleh orang Sunda.
Pada masa kini Glodok dikenal sebagai salah satu sentra penjualan elektronik terbesar di Jakarta.
Dan secara administratif, daerah ini merupakan sebuah kelurahan yang masuk dalam wilayah kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat.
Jadi ternyata pasar-pasar yang ada di Jakarta ini panjang juga sejarahnya ya sobat. Bisa dikatakan mereka adalah saksi sejarah perjuangan bangsa ini.
Jadi inilah sekelumit sejarah berdirinya 5 pasar tertua di Jakarta.