JAKARTA – Keberhasilan Rani Meldiyani memadukan ikan tuna jadi camilan kopi mengantarkannya jadi juara 2 dari 400 peserta dalam kontes “Masterclass: Ikan vs Kopi”. Kreasi menu Coffee Sea Pie buatannya menghadirkan cara baru menikmati ikan tuna bagi pecinta kopi.
Perempuan asal Sukabumi ini berinovasi memadukan olahan hasil laut dari bahan dasar ikan tuna dan udang dipadu dengan rumput laut. Tangan dingin alumnus pendidikan teknologi pangan ini membuat olahan hasil laut itu jadi hidangan yang enak.
Rani menambahkan juga olahan laut dengan tepung singkong dan bumbu lokal untuk mencukupi nutrisi konsumen. Dia berharap ikan tuna, udang dan rumput laut di dalam produk Sea Pie yang dipadukan dengan bumbu lokal bisa hadir di lidah para penikmat kopi.
“Ketika mendapat tantangan untuk menyandingkan kopi dengan ikan, saya berusaha menciptakan makanan yang bukan hanya enak sebagai pendamping kopi, tetapi juga memenuhi kebutuhan nutrisi konsumen,” ujarnya. Terlebih camilan buatannya bisa dikonsumsi kapan saja dan di mana saja.
“Sayangnya saya tidak bisa ikut (acara puncak) ke Aceh, tapi menjadi juara kedua dari 400-an peserta sudah membuat saya senang,” ujar Rani. Setidaknya dia sukses mempopulerkan ikan tuna jadi camilan penikmat kopi. Apalagi selama ikut lomba, Rani mengaku mendapat banyak hal baru.
“Dari kompetisi ini banyak hal baru yang saya pelajari karena diberikan kesempatan untuk bertemu dengan para master dari setiap bidangnya yang dibutuhkan untuk membangun usaha saya ke depan,” sambung Rani.
Direktur Jenderal PDSPKP, Artati Widiarti menyebut “Coffee Sea Pie” kreasi Rani bisa menjadi cara baru menikmati ikan tuna. Melalui inovasi tersebut, produk kelautan dan perikanan terbukti mampu menjadi camilan di kala pagi, siang maupun sore yang bisa dinikmati dengan kopi, teh atau bahkan susu.
“Coffee Sea Pie ini menunjukkan pada kita bahwa ikan tuna bisa lho diolah jadi camilan dan jadi teman nongkrong sambil ngopi,” kata Artati saat mengapresiasi produk tersebut.