TANGSEL, Spot19 – Ketika dunia dilanda pandemi, banyak sisi kehidupan yang mengalami perubahan atau penyesuaian terhadap kondisi yang terjadi.
Salah satu yang banyak terdampak adalah sektor pendidikan.
Pembelajaran secara daring (online learning) menjadi pilihan saat ini karena keterbatasan gerak antara siswa dan guru.
Dengan kondisi pandemi yang entah kapan berakhirnya, setiap aspek kehidupan akan merubah tatanannya dengan situasi normal yang baru atau disebut dengan “new normal”.
Baca juga: 11 Kampus Terbaik di Indonesia 2022 Versi QS World University Ranking
Kondisi saat ini untuk metode pembelajaran kembali tatap muka di kelas di perguruan tinggi masih menuai pro dan kontra.
Ada mahasiswa yang pro kembali ke kampus dengan syarat menjalankan prokes yang ketat, namun ada juga mahasiswa dan orang tua yang masih khawatir tentang hai ini
Sehingga bagi institusi pendidikan, menjadi tantangan tersendiri untuk memilih metode pembelajaran di masa pasca pandemi ini, apakah full dengan online learning, blended learning atau hybrid learning?
Masing-masing metode tersebut memiliki kelebihan dan kekurangannya.
Lalu apakah metode Hybrid Learning bisa menjadi jawaban di masa peralihan dari online learning ke kelas tatap muka?
Karena itu mari kita ulas sedikit mengenai model belajar hybrid learning.
Hybrid learning adalah metode pendekatan pendidikan di mana pelajar bisa memilih belajar secara online atau secara langsung.
Metode ini menguntungkan bagi individu yang tinggal di daerah terpencil atau di luar negeri.
Baca juga: 17 Program Studi S1 Dengan Akreditasi Unggul di Jakarta
Contohnya saat berlangsungnya kelas salah satu mata kuliah, pembelajaran bisa disiarkan secara langsung agar mahasiswa bisa hadir secara online.
Di sini, ada mahasiswa yang belajar di dalam kelas dan ada juga mahasiswa yang mengikuti secara online.
Bagi mahasiswa, manfaat dari hybrid learning ini adalah fleksibilitas untuk dapat memilih akan mengikuti kelas secara tatap muka atau dengan pilihan online.
Manfaat yang bisa dirasakan mahasiswa adalah dapat mengatur antara jadwal belajar dengan jadwal kerja (jika mahasiswa tersebut kuliah sambal bekerja)
Dari sisi universitas, dapat menarik mahasiswa mengikuti sebuah kelas di kampus bisa dari mana saja dapat menjadi revolusi nyata dunia pendidikan.
Ada faktor yang perlu diperhatikan ketika memilih metode hybrid learning ini.
Yang paling utama adalah ketersediaan jaringan internet yang baik dan teknologi yang dimiliki kampus maupun mahasiswa itu sendiri.
Memilih topik mata kuliah pun menjadi pertimbangan karena tidak semua kegiatan dapat direkam atau bisa dijalankan dengan metode online.
Baca juga: PPKM Bikin Pembelajaran Mahasiswa Terkendala
Oleh sebab itu, mahasiswa harus menyesuaikan cara belajar mereka sendiri dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.
Mahasiswa dan intansi pendidikan harus selalu update dengan teknologi terbaru dan mau mencoba aplikasi pendukung pembelajaran yang tersedia di pasaran.
Demikian penjelasan singkat mengenai metode pembelajaran hybrid learning, pastinya banyak sekali literature dan penelitian tentang implementasi hybrid learning ini.
Semoga dengan perkembangan teknologi dan kemampuan SDM yang memadai dapat menunjang keberhasilan implementasi metode pembelajaran ini dalam perubahan system pembelajaran di masa mendatang.