SULAWESI TENGAH, Spot19 – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah gencar mengampanyekan gerakan anti bom ikan di Cagar Biosfer Dunia Togean Tojo Una-Una. Sebagai upaya mencegah agar cagar biosfer ini tidak rusak oleh tindakan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan.
Cagar biosfer di teluk Tomimi yang merupakan teluk terluas di Indonesia, dengan luas mencapai 2.187.632 hektare menurut data Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una. Lokasinya di jantung segitiga terumbu karang (coral triangle) membuatnya dianugerahi keanekaragaman karang tertinggi di dunia.
“Itulah mengapa kawasan ini perlu dilindungi kelestariannya dari aktivitas penangkapan ikan dengan alat merusak, seperti bom ikan,” ujar Direktur Pengawasan Pengelolaan Sumber Daya Kelautan KKP, Halid K. Jusuf.
Selain keanekaragaman terumbu karang, cagar biosfer ini juga diperkaya oleh hutan bakau dan ekosistem pulau kecil. Kegiatan kampanye anti bom ikan ini merupakan langkah penyadartahuan ke masyarakat sekitar.
“Dalam rangka mendukung implementasi Ekonomi Biru, Laut Sehat, Indonesia Sejahtera yang telah diluncurkan beberapa waktu yang lalu,” ungkap Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Laksda TNI Adin Nurawaluddin.
Kementerian Kelautan dan Perikanan berkomitmen untuk menerapkan prinsip ekonomi biru pada sektor kelautan dan perikanan. Menteri Sakti Wahyu Trenggono mewujudkannya dengan menyiapkan roadmap pembangunan sektor kelautan dan perikanan hingga 25 tahun ke depan.