PADANG, Spot19 – Sebanyak 20 ton ikan kerapu hidup dari Sumatera Barat berhasil menembus pasar Hong Kong, China di tengah masa pandemi. Potensi komoditas budidaya laut daerah Sumatera Barat ini mencatat nilai ekspor Rp 2 miliar.
“Ekspor kita lepas melalui jalur laut dari daerah Desa Sungai Nyalo, Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan menggunakan alat angkut MV. Great Harvest,” kata Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Padang, Rudi Barmara.
Rudi menambahkan ada dua jenis ikan kerapu yang berhasil tembus Hong Kong, yakni kerapu cantik dan kerapu cantang. Komoditas ini merupakan hasil budidaya CV Andalas Samudera Sejati yang telah mengantongi sertifikat cara karantina ikan yang baik (CKIB).
“Kita mendukung ekspor dan juga telah menerbitkan sertifikat kesehatan ikan (HC) ekspor berbasis cara karantina ikan yang baik (CKIB) guna mempercepat proses sertifikasi ekspor,” sambungnya.
Sertifikat Health Certificate (HC) diterbitkan oleh SKIPM Padang kepada CV Andalas Samudera Sejati. Langkah sertifikasi merupakan komitmen bahwa BKIPM berperan dalam penjaminan mutu dan keamanan hasil perikanan dalam mengawal pencapaian target ekspor produk perikanan.
“Kita dorong dan support pelaku usaha untuk bisa ekspor. Kita berikan layanan dan kemudahan dalam mengurus sertifikat yang dibutuhkan,” terang Rudi.
Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy, Komandan Lantamal II Padang dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat menghadiri pelepasan ekspor pada Rabu (13/10). Audy Joinaldy menyampaikan aktivitas ekspor ini telah membantu perekonomian masyarakat di wilayahnya.
Audy juga memastikan usaha budidaya kerapu akan menjadi program prioritas ke depan dan akan terus dikembangkan. Mengingat potensi budidaya laut di Sumatera Barat begitu sangat luar biasa. “Ini patut kita apresiasi dan harus kita dorong untuk terus dikembangkan di Sumatera Barat,” kata Audy.